Jumat, 05 Desember 2014

Untuk MU



LUKA TAK BERDARAH

Memang Benar,      
Jika tanganmu sibuk perkaya diri
Harga diri tak lagi diperhati
Jika tanganmu sibuk mencuri
Akidah tak lagi berarti
Jika tanganmu sibuk berdikari
Kapan lagi akan memerhati

Percaya, siapa lagi yang patut ku percaya?
Hanya Bercanda dengan dusta
Caci siapa? Untuk yang mana?

Tersayat beku membelah pilu
Luka ku tak mampu berdarah
              Menangis pun tak ingin didengar,
              Karena kau yang tak punya rasa
             Rasa yang tak pernah merasa
             Rasa mu mati oleh tahta

             Tebing biru saksi bisu
             Ini negri penuh lanun
             Hanya Menanti ajal diujung waktu
             Teriakan pada hembusan angin
             Aku tak tinggal di negri ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar