Jumat, 05 Desember 2014

tradisi betangas sebelum menikah



TRADISI MELAYU:

BETANGAS

Setiap kebudayaan memiliki tradisi yang berbeda-beda. Dalam artikel ini, kami mengangkat tema tradisi melayu yang berkembang di kepulauan Riau, khususnya di daerah Kundur. Di Kundur sendiri memiliki begitu banyak tradisi yang melekat kuat dalam adat melayu, salah satunya adalah tradisi nikah-kawin, tradisi ibu hamil, tradisi kelahiran, tadisi sunatan, tradisi khataman, tradisi menyambut tamu undangan, dan masih banyak lagi lainnya. Dalam artikel ini, kami mengambil tradisi melayu dalam adat nikah kawin, namun kami hanya mengambil satu tahap proses saja, yaitu proses betangas.

Dalam adat melayu, betangas merupakan salah satu proses yang harus dilalui oleh calon mempelai wanita. Betangas adalah salah satu adat yang dipercaya untuk menghilangkan bau keringat dan mengharumkan badan calon mempelai wanita.


Peralatan yang diperlukan untuk betangas yaitu:
a)      Satu buah bangku, biasanya bangku yang terbuat dari kayu, atau bangku kuda-kuda.
b)      Tepak bara yang berisi batok kelapa yang dibakar untuk asapan calon pengantin wanita.
c)      Ramuan yang terdiri dari air panas yang direbus dengan serai wangi, jeruk purut, bunga kenanga dan daun pandan.
d)     Tikar, biasanya tikar yang digunakan adalah tikar pandan.

·         Gambar bahan-bahan ramuan yang direbus:
            
1.      Serai wangi                                                      2.   Jeruk Purut

             
1.      Bunga Kenanga                                              4.    Daun Pandan

·         Gambar tikar pandan yang digunakan untuk menutupi badan calon mempelai:
·         Gambar calon mempelai yang sedang betangas:

Cara betangas dimulai dengan mendudukkan calon mempelai wanita di atas bangku kuda-kuda tanpa menggunakan pakaian apa pun, lalu letakkan tepak bara di bawah bangku, dan letakkan air rebusan yang masih panas, dan kemudian tutup tubuh calon pengantin wanita dengan tikar pandan, agar asap dan air panas tersebut menguap pada badan calon pengantin. Untuk lama waktu betangas tidak ditentukan secara pasti, namun tradisi betangas adalah tradisi yang wajib dilaksanakan sebelum memulai tradisi nikah-kawin. Demikian adat betangas yang terdapat di kalangan masyarakat melayu kepulauan Kundur yang masih dipertahankan hingga kini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar