Jumat, 05 Desember 2014

Untuk MU



LUKA TAK BERDARAH

Memang Benar,      
Jika tanganmu sibuk perkaya diri
Harga diri tak lagi diperhati
Jika tanganmu sibuk mencuri
Akidah tak lagi berarti
Jika tanganmu sibuk berdikari
Kapan lagi akan memerhati

Percaya, siapa lagi yang patut ku percaya?
Hanya Bercanda dengan dusta
Caci siapa? Untuk yang mana?

Tersayat beku membelah pilu
Luka ku tak mampu berdarah
              Menangis pun tak ingin didengar,
              Karena kau yang tak punya rasa
             Rasa yang tak pernah merasa
             Rasa mu mati oleh tahta

             Tebing biru saksi bisu
             Ini negri penuh lanun
             Hanya Menanti ajal diujung waktu
             Teriakan pada hembusan angin
             Aku tak tinggal di negri ini

tradisi betangas sebelum menikah



TRADISI MELAYU:

BETANGAS

Setiap kebudayaan memiliki tradisi yang berbeda-beda. Dalam artikel ini, kami mengangkat tema tradisi melayu yang berkembang di kepulauan Riau, khususnya di daerah Kundur. Di Kundur sendiri memiliki begitu banyak tradisi yang melekat kuat dalam adat melayu, salah satunya adalah tradisi nikah-kawin, tradisi ibu hamil, tradisi kelahiran, tadisi sunatan, tradisi khataman, tradisi menyambut tamu undangan, dan masih banyak lagi lainnya. Dalam artikel ini, kami mengambil tradisi melayu dalam adat nikah kawin, namun kami hanya mengambil satu tahap proses saja, yaitu proses betangas.

Dalam adat melayu, betangas merupakan salah satu proses yang harus dilalui oleh calon mempelai wanita. Betangas adalah salah satu adat yang dipercaya untuk menghilangkan bau keringat dan mengharumkan badan calon mempelai wanita.


Peralatan yang diperlukan untuk betangas yaitu:
a)      Satu buah bangku, biasanya bangku yang terbuat dari kayu, atau bangku kuda-kuda.
b)      Tepak bara yang berisi batok kelapa yang dibakar untuk asapan calon pengantin wanita.
c)      Ramuan yang terdiri dari air panas yang direbus dengan serai wangi, jeruk purut, bunga kenanga dan daun pandan.
d)     Tikar, biasanya tikar yang digunakan adalah tikar pandan.

·         Gambar bahan-bahan ramuan yang direbus:
            
1.      Serai wangi                                                      2.   Jeruk Purut

             
1.      Bunga Kenanga                                              4.    Daun Pandan

·         Gambar tikar pandan yang digunakan untuk menutupi badan calon mempelai:
·         Gambar calon mempelai yang sedang betangas:

Cara betangas dimulai dengan mendudukkan calon mempelai wanita di atas bangku kuda-kuda tanpa menggunakan pakaian apa pun, lalu letakkan tepak bara di bawah bangku, dan letakkan air rebusan yang masih panas, dan kemudian tutup tubuh calon pengantin wanita dengan tikar pandan, agar asap dan air panas tersebut menguap pada badan calon pengantin. Untuk lama waktu betangas tidak ditentukan secara pasti, namun tradisi betangas adalah tradisi yang wajib dilaksanakan sebelum memulai tradisi nikah-kawin. Demikian adat betangas yang terdapat di kalangan masyarakat melayu kepulauan Kundur yang masih dipertahankan hingga kini

makanan khas natuna



MAKANAN KHAS MELAYU NATUNA
KERNAS
           
Kernas adalah salah satu makanan khas daerah Natuna yang berbahan dasar ikan. Makanan ini bentuknya hampir mirip dengan empek-empek, namun bedanya jika empek-empek terbuat dari tepung kanji, sedangkan kernas bahan dasarnya menggunakan campuran dari tepung sagu dan sagu butir. Makanan kernas ini biasanya disajikan bersama kuah atau saus untuk melengkapinya.

v  Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat kernas:
ü  Ikan, biasanya ikan tongkol atau ikan tenggiri
ü  Tepung sagu
ü  2 siung bawang merah
ü  1 siung bawang putih
ü  Beberapa ulas cabe
ü  ½ sendok teh garam dan ajinomoto
ü  ¼ kg Sagu butir

v  Cara pembuatan:
1.      Haluskan daging ikan yang sudah dipisahkan dari tulangnya.
2.      Haluskan bawang merah, bawang putih, dan cabe secukupnya.
3.      Masukkan ikan yang telah dihaluskan dalam campuran bawang dan cabe. Tambahkan garam dan ajinomoto sesuai selera.
4.      Masukkan campuran ikan ke dalam tepung sagu, aduk hingga merata dan menjadi sebuah adonan.
5.      Bentuk adonan sesuai keinginan.
6.      Tuangkan butiran sagu pada piring, dan tempelkan permukaan adonan pada butiran sagu tersebut.
7.      Goreng adonan yang telah jadi hingga berwarna kuning keemasan.
Selanjutnya, tahap pembuatan saus atau kuah yang akan dimakan bersama kernas.
v  Bahan untuk membuat saus:
ü  Bawang merah, bawang putih dan cabe, cincang halus
ü   sdt gula pasir
ü  2 sdm cuka
ü  Air

v  Tahap pembuatan saus atau kuah:
1.      Masukkan campuran bawang yang telah dihaluskan ke dalam mangkok, tuang air secukupnya.
2.      Tambahkan cuka dan gula sebagai perasa.
Kernas hampir sama dengan makanan empek-empek, namun terdapat sedikit perbedaan pada bahan pembuatannya. Kernas bahan dasar pembuatannya adalah tepung sagu dan sagu biji, sedangkan pada empek-empek bahan dasar pembuatannya murni dari tepung kanji. Selain pada bahan pembuatannya, terdapat pula perbedaan pada unsur pembuatan kuah kernas itu sendiri. Pada pembuatan kuah empek-empek, umumnya orang menggunakan gula merah batangan untuk memberikan rasa dan menambahkan sedikit asam jawa sebagai pengganti cuka, sedangkan pada pembuatan kuah kernas orang biasanya menggunakan gula pasir atau gula putih dan sedikit tambahan cuka untuk memberikan cita  rasa asam yang nikmat. Selain itu, pada penyajian terdapat pula perbedaan yang amat mencolok. Sebelum menyajikan empek-empek dan kuahnya, kuah dari empek-empek harus dimasak terlebih dahulu agar seluruh komponen dapat menyatu dengan baik, sedangkan kuah kernas dapat langsung disajikan tanpa perlu dimasak terlebih dahulu.