MAKANAN
KHAS MELAYU NATUNA
“KERNAS”
Kernas
adalah salah satu makanan khas daerah Natuna yang berbahan dasar ikan. Makanan
ini bentuknya hampir mirip dengan empek-empek, namun bedanya jika empek-empek
terbuat dari tepung kanji, sedangkan kernas bahan dasarnya menggunakan campuran
dari tepung sagu dan sagu butir. Makanan kernas ini biasanya disajikan bersama
kuah atau saus untuk melengkapinya.
v Bahan-bahan yang diperlukan untuk
membuat kernas:
ü Ikan,
biasanya ikan tongkol atau ikan tenggiri
ü Tepung
sagu
ü 2
siung bawang merah
ü 1
siung bawang putih
ü Beberapa
ulas cabe
ü ½
sendok teh garam dan ajinomoto
ü ¼
kg Sagu butir
v Cara pembuatan:
1. Haluskan
daging ikan yang sudah dipisahkan dari tulangnya.
2. Haluskan
bawang merah, bawang putih, dan cabe secukupnya.
3. Masukkan
ikan yang telah dihaluskan dalam campuran bawang dan cabe. Tambahkan garam dan
ajinomoto sesuai selera.
4. Masukkan
campuran ikan ke dalam tepung sagu, aduk hingga merata dan menjadi sebuah
adonan.
5. Bentuk
adonan sesuai keinginan.
6. Tuangkan
butiran sagu pada piring, dan tempelkan permukaan adonan pada butiran sagu
tersebut.
7. Goreng
adonan yang telah jadi hingga berwarna kuning keemasan.
Selanjutnya,
tahap pembuatan saus atau kuah yang akan dimakan bersama kernas.
v Bahan untuk membuat saus:
ü Bawang
merah, bawang putih dan cabe, cincang halus
ü 1½ sdt gula pasir
ü 2
sdm cuka
ü Air
v Tahap pembuatan saus atau kuah:
1.
Masukkan campuran bawang yang telah
dihaluskan ke dalam mangkok, tuang air secukupnya.
2.
Tambahkan cuka dan gula sebagai
perasa.
Kernas
hampir sama dengan makanan empek-empek, namun terdapat sedikit perbedaan pada
bahan pembuatannya. Kernas bahan dasar pembuatannya adalah tepung sagu dan sagu
biji, sedangkan pada empek-empek bahan dasar pembuatannya murni dari tepung
kanji. Selain pada bahan pembuatannya, terdapat pula perbedaan pada unsur
pembuatan kuah kernas itu sendiri. Pada pembuatan kuah empek-empek, umumnya
orang menggunakan gula merah batangan untuk memberikan rasa dan menambahkan
sedikit asam jawa sebagai pengganti cuka, sedangkan pada pembuatan kuah kernas
orang biasanya menggunakan gula pasir atau gula putih dan sedikit tambahan cuka
untuk memberikan cita rasa asam yang
nikmat. Selain itu, pada penyajian terdapat pula perbedaan yang amat mencolok.
Sebelum menyajikan empek-empek dan kuahnya, kuah dari empek-empek harus dimasak
terlebih dahulu agar seluruh komponen dapat menyatu dengan baik, sedangkan kuah
kernas dapat langsung disajikan tanpa perlu dimasak terlebih dahulu.
feature sejarah
FEATURE
SEJARAH:
BERKUNJUNG
DI PULAU MASKAWIN
PULAU
PENYENGAT
Tanjungpinang
merupakan salah satu kota yang bersejarah, kota Gurindam kota yang menjadi
wisata tentang peningglan sejarah Melayu. Salah satu aset berharga Tanjungpinang
adalah pulau Penyengat.
Penyengat
pulau yang menjadi maskawin Sultan Mahmud saat menikahi Engku Putri Raja Hamidah
ini menyimpan begitu banyak aset berharga yang luar biasa, diantaranya adalah:
1. Masjid
Penyengat
Masjid
cantik dengan warna kuningnya itu adalah bangunan istimewa pulau Penyengat,
karna warna kuningnya tersebut berasal dari warna kuning telur. Meskipun
berbahan dasar kuning telur disekirat Masjid sama sekali tidak tercium bau amis
sama sekali. Masjid ini juga mempunyai 17 kubah yang menjadi pertanda bahwa ada
17 rakaat dalam Solat wajib sehari semalam. Serta yang lebih menakjubkan adalah
sebuah Al-Qur’an yang ditulis tangan.
2. Kompleks
makam-makam Raja.
Yang
menarik, didalam sebuah rumah makam tepatnya rumah makam Raja Ali Haji, yang
dinobatkan sebagai Bapak Bahasa Indonesia, ditulisi Gurindam 12 yang
mengelilingi makamnya. Gurindam gubahan Raja Ali Haji tersebut adalah karya
terbesar yang bersejarah dan akan melegenda sepanjang zaman, karna disetiap
pasalnya menceritakan atau berisikan nasehat-nasehat yang luar biasa.
3. Bangunan
Istana Kantor.
4. Bukit
Kursi.
Bukit
Kursi adalah salah satu bukit yang menjadi Benteng pertahanan oleh para Pahlawan
kemerdekaan. Terdapat 2 buah Meriam yang menjadi sejarah peninggalan bukti
peperangan zaman dahulu.
5. Balai
Adat
Balai
Adat merupakan rumah yang menjadi kunjungan terakhir di pulau Penyengat, di
rumah tersebut terdapat 3 buah pelaminan
yang terbentang didalamnya. Tepat dibawah rumah panggung itu terdapat sebuah
sumur yang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan akan mengabulkan
segala permintaan yang dinginkan.
Keunikan
tersendiri dari peninggalan sejarah di pulau Penyengat adalah hampir semua
bangunan tersebut berwarna kunig, mulai dari Masjid, kompleks makam-makam Raja,
Istana Kantor semua berwarna kuning, hanya saja Balai Adat yang sedikit
berwarna-warni.
Demikianlah
peninggalan sejarah di pulau Penyengat. Saata anda menginjakkan kaki di kota Gurindam
Tanjungpinang jangan melewatkan satu pulau yang penuh sejarah itu. Pulau yang
menyimpan sejarah berharga yang harus sama-sama kita jaga dan lestarikan.
“tak
kan hilang Melayu di bumi” tak kan besar bangsa yang tak menghargai sejarahnya.
LONGMARS UNTUK MERAYAKAN
ULANG TAHUN
Perayaan
hari jadi ke-5 Resimen Mahasiswa (MENWA) satuan 056 Tuah Samudra Universitas Maritim Raja Ali Haji, yang jatuh
tepat pada hari Minggu tanggal 28 Desember 2014 dirayakan dengan acara
pembukaan yaitu, Upacara yang dilaksanakan didalam gedung Auditorium Kampus
Dompak.
Upacara
peringatan hari ulang tahun tersebut tidak hanya dihadiri oleh anggota Resimen
saja, namun juga dihadiri oleh perwakilan dari beberapa UKM yang ada di UMRAH.
Dalam kesempatan tersebut Upacara juga dihadiri oleh Dekan Fakultas Ekonomi
Bapak Drs. Hendry Eryanto, MM yang hadir mewakili Rektor UMRAH, sekaligus yang
menjadi Inspektur Upacara dalam acara tersebut. Dalam sambutanya Bapak Henry
berpesan untuk semua Organisasi atau UKM agar dapat membawa nama baik
Universitas.
Upacara
yang berlangsung sekitar 45 menit tersebut diakhiri dengan pemotongan Tumpeng
oleh Inspektur Upacara dan penyuapan kepada Komandan satuan 056 Tuah Samudra
UMRAH, serta menyanyikan yel-yel oleh seluruh anggota Resimen Mahasiswa (MENWA)
yang hadir. Tepat pukul 10.20 WIB sekitar 20 orang anggota resimen mahasiswa
melakukan aksi jalan kaki dari Kampus
Dompak menuju Rumah Sakit Umum Provinsi
untuk merayakan hari ulang tahunnya.
Dipaparkan
oleh Jefri Pradana yang merupakan Komandan satuan 056 Tuah Samudra UMRAH
menyatakan bahwa aksi jalan kaki ini memang sengaja dilakukan untuk
memperingati hari jadi ke-5 Resimen Mahasiswa, yang sebelumnya aksi jalan kaki
juga pernah dilakukan untuk merayakan hari jadi ke-2 pada tahun 2012 Resimen
Mahasiswa yang lalu, ungkap Jefri.
FEATURE TIPS:
TIPS KESEHATAN, MENGHILANGKAN
RASA SAKIT PADA GIGI
Sakit
gigi diakibatkan oleh gigi yang berlubang, gigi berlubang kebanyakan disebabkan
karna sifat pemalas untuk mengosok atau membersihkan gigi.
Dengan
demikian berikut kami berikan 2 tips menghilangkan rasa sakit pada gigi yang
berlubang:
a.
Tips pertama dengan menggunakan Cengkeh.
Cengkeh merupakan
tanaman yang biasa digunakan untuk bahan
rokok, namun cengkeh ternyata juga bisa digunakan sebagai obat untuk mengurangi
rasa sakit pada gigi berlubang. Caranya sangat mudah, ambil cengkeh secukupnya sedikit
haluskan lalu tempelkan pada bagian gigi yang berlubang.
b.
Tips kedua menggunakan air garam.
Garam
yang memiliki sifat asin ini juga salah satu cara yang digunakan untuk
menghilangkan rasa sakit pada gigi. Caranya larutkan garam dalam air secukupnya
lalu kumur-kumurkan pada bagian gigi yang sakit sekitar 2 menit. Atau jika anda
tahan menahan perih ambil garam secukupnya masukkan garam tersebut pada gigi
yang berlubang.
Sekian
2 tips singkat semoga dapat membantu anda mengurangi sakit pada gigi berlubang,
selamat mencoba.